Kumpulanbahan khotbah kebangkitan Yesus Kristus terbaik 2022 yang lengkap dengan judul, ayat alkitab, dan poin-poinnya. Para murid Yesus menunggu kurang lebih 50 hari untuk memberitakan tentang kebangkitan Yesus. Apakah kehidupan sehari-hari kita telah membuktikan bahwa kita percaya akan kebangkitan Kristus? Jelaskan!
Navigasi cepat itu pertobatan sejati? Apakah Kita Memiliki Pertobatan Sejati Kita Belum Mencapai Pertobatan Sejati? Mencapai Pertobatan Sejati Dalam beberapa tahun terakhir, bencana semakin besar dan semakin parah, seperti gempa bumi, tulah, kebakaran, banjir, dan sebagainya. Banyak orang telah menyadari bahwa bencana yang sering terjadi adalah tanda-tanda kedatangan Tuhan Yesus, dan hari Tuhan Yesus semakin dekat. Tuhan Yesus berkata "Bertobatlah engkau karena Kerajaan Surga sudah dekat" Matius 417. Jelas, hanya mereka yang benar-benar bertobat yang dapat dilindungi oleh Tuhan dan menghindari kematian dalam bencana. Jadi, apa yang dimaksud dengan pertobatan sejati? Bagaimana kita dapat mencapai pertobatan sejati? Mari kita menjelajahi topik ini bersama. Apa itu pertobatan sejati? Apa itu pertobatan sejati? Banyak orang berpikir, "Selama kita berdoa kepada Tuhan untuk bertobat, menerapkan kerendahan hati dan kesabaran, menderita, memikul salib dan melakukan banyak perbuatan baik, maka itu berarti kita telah mencapai pertobatan sejati." Apakah pandangan ini sejalan dengan kehendak Tuhan? Apa yang Tuhan katakan? Tuhan berkata, "Karena itu jadilah kudus, sebab Aku ini kudus" Imamat 1145. Wahyu 2214 menubuatkan, "Berbahagialah mereka yang melakukan perintah-perintah-Nya, sehingga mereka dapat memperoleh hak atas pohon kehidupan dan dapat masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu" Wahyu 2214. Tuhan itu kudus dan Dia membenci dosa manusia. Jadi pertobatan sejati mengacu pada saat orang tidak lagi berbuat dosa atau melawan Tuhan. Hanya ketika kita mencapai penyucian dan transformasi dalam watak rusak kita, seperti keegoisan, tipu daya, kesombongan, kejahatan, keserakahan, dan lebih banyak lagi, benar-benar membuang belenggu dan batasan dosa, dapat sepenuhnya menaati dan mengasihi Tuhan, dan tidak pernah memberontak melawan dan menentang Tuhan, dapatkah kita menjadi orang yang memiliki pertobatan sejati dan memenuhi syarat untuk memasuki kerajaan surga. Merenungkan Apakah Kita Memiliki Pertobatan Sejati Mari kita bandingkan diri kita dengan standar yang diminta oleh Tuhan untuk melihat apakah kita memiliki pertobatan yang benar. Kita secara lahiriah melakukan beberapa perbuatan baik, tetapi apakah ini berarti kita tidak lagi berbuat dosa atau melawan Tuhan? Apakah ini berarti kita telah disucikan? Kita sering hidup dalam keadaan berbuat dosa dan mengaku dosa, dan tidak mampu menerapkan firman Tuhan, jadi bagaimana kita bisa disebut orang yang benar-benar bertobat? Sebagai contoh, meskipun kita bisa bekerja keras, kita sering menghitung kontribusi kita sendiri, dan memamerkan diri kita sehingga orang lain menganggap kita tinggi dan memandang tinggi kita. Kita masih bisa berjuang untuk reputasi dan kepentingan pribadi kita, dan terlibat dalam perselisihan dan kecemburuan. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita bisa bersikap toleran dan sabar dengan orang lain dan tidak bertengkar dengan orang lain, tetapi begitu orang lain melanggar kepentingan kita atau menyakiti harga diri kita, bagaimanapun, kita jadi membenci mereka, atau bahkan membalas dendam pada mereka. Dalam kehidupan rumah tangga kita, kita menyatakan bahwa Kristus adalah kepala rumah kita, tetapi kita egois, selalu ingin mendapatkan keputusan akhir dalam segala hal dan ingin orang lain mendengarkan kita. Saat menghadapi bencana alam atau bencana buatan manusia, kita menyalahkan dan salah memahami Tuhan, dan bahkan dapat mengkhianati Tuhanโฆ Dari fakta-fakta ini, kita dapat melihat bahwa tidak peduli berapa banyak perbuatan baik yang kita lakukan di permukaan, seberapa keras kita bekerja, dan seberapa mampu kita menderita dan membayar harga, ini tidak berarti bahwa kita memiliki pertobatan sejati. Hanya dengan membuang watak rusak kita dan tidak lagi berbuat dosa untuk melawan Tuhan, barulah kita bisa menjadi orang yang benar-benar bertobat. Hanya orang-orang seperti itu yang dapat sesuai dengan Tuhan dan memenuhi syarat untuk memasuki kerajaan surga. Mengapa Kita Belum Mencapai Pertobatan Sejati? Mungkin beberapa orang akan bertanya, "Dosa-dosa kita diampuni karena kita telah menerima keselamatan Tuhan Yesus. Tetapi mengapa kita masih hidup dalam dosa dan gagal mencapai pertobatan sejati?" Mari kita membaca dua bagian dari firman Tuhan dan kemudian kita akan memahami pertanyaan ini. Tuhan berfirman "Meskipun manusia telah ditebus dan diampuni dosanya, itu hanya dapat dianggap bahwa Tuhan tidak lagi mengingat pelanggaran manusia dan tidak memperlakukan manusia sesuai dengan pelanggarannya. Namun, ketika manusia hidup dalam daging dan belum dibebaskan dari dosa, ia hanya bisa terus berbuat dosa, tanpa henti menyingkapkan watak rusak Iblis dalam dirinya. Inilah kehidupan yang manusia jalani, siklus tanpa henti berbuat dosa dan meminta pengampunan. Mayoritas manusia berbuat dosa di siang hari lalu mengakui dosa di malam hari. Dengan demikian, sekalipun korban penghapus dosa selamanya efektif bagi manusia, itu tidak dapat menyelamatkan manusia dari dosa. Hanya separuh dari pekerjaan penyelamatan telah diselesaikan, karena watak manusia masih rusak ...." "Dosa manusia dapat diampuni melalui korban penghapusan dosa, tetapi manusia belum mampu menyelesaikan masalah bagaimana ia dapat untuk tidak lagi berbuat dosa dan bagaimana agar sifat dosanya dapat dibuang sepenuhnya dan diubahkan. Dosa manusia diampuni karena pekerjaan penyaliban Tuhan, tetapi manusia tetap hidup dalam watak lama Iblis yang rusak. Dengan demikian, manusia harus sepenuhnya diselamatkan dari watak rusak Iblis sehingga sifat dosa manusia sepenuhnya dibuang dan tidak akan pernah lagi berkembang, sehingga memungkinkan watak manusia berubah. Hal ini mengharuskan manusia memahami jalan pertumbuhan dalam kehidupan, jalan hidup, dan cara untuk mengubah wataknya. Hal ini juga mengharuskan manusia untuk bertindak sesuai dengan jalan ini sehingga watak manusia dapat secara bertahap diubahkan dan ia dapat hidup di bawah cahaya terang, sehingga segala sesuatu yang ia lakukan sesuai dengan kehendak Tuhan, sehingga ia dapat membuang watak rusak Iblisnya, dan supaya dia dapat membebaskan dirinya dari pengaruh kegelapan Iblis, sehingga ia pun benar-benar lepas dari dosa. Hanya dengan begitu, manusia akan menerima keselamatan yang lengkap." Dari perkataan Tuhan, pekerjaan Tuhan Yesus sesuai dengan kebutuhan manusia pada zaman itu, Dia melakukan pekerjaan penebusan, menjadi korban penghapus dosa bagi umat manusia melalui penyaliban, dan membebaskan manusia dari kutukan hukum-hukum. Karena itu, selama kita mengakui dosa dan bertobat kepada Tuhan Yesus, maka dosa kita akan diampuni, dan kita kemudian layak untuk menikmati anugerah-Nya yang berlimpah. Namun, apa yang Tuhan Yesus lakukan hanyalah pekerjaan penebusan yang tidak melibatkan perubahan watak orang. Dan watak Iblis sangat mengakar di dalam diri kita seperti kesombongan dan keangkuhan, keegoisan, kebengkokan dan tipu daya serta keserakahan dan kejahatan, masih tetap ada di dalam diri kita dan ini adalah sumber dari dosa kita. Jika kita tidak dapat melepaskan diri kita dari watak-watak yang rusak ini, kita akan sering berdosa dan melawan Tuhan tanpa sadar. Ini adalah fakta yang tak terbantahkan. Dengan kata lain, jika sifat dosa kita dan sumber dosa kita tidak dapat diselesaikan, tidak peduli berapa lama kita percaya kepada Tuhan, kita masih tidak dapat mencapai pertobatan sejati atau berhenti berbuat dosa, dan kita tidak akan pernah masuk kerajaan surga. Rekomendasi terkait๏ผ Bagaimana Mencapai Pertobatan Sejati Jadi, bagaimana kita dapat mencapai pertobatan sejati? Tuhan Yesus bernubuat "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu" Yohanes 1612-13. "Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman" Yohanes 1248. Alkitab juga menubuatkan, "Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan dan jika itu pertama kali dimulai pada kita, apakah kesudahan dari mereka yang tidak menaati Injil Tuhan?" 1 Petrus 417. Dapat dilihat dari ayat-ayat ini bahwa ada banyak kebenaran yang Tuhan Yesus tidak katakan kepada kita ketika Dia melakukan pekerjaan-Nya. Jadi, Tuhan Yesus berjanji kepada kita bahwa Dia akan kembali di akhir zaman, mengungkapkan kebenaran yang lebih banyak dan lebih tinggi, dan melakukan pekerjaan menghakimi dan menyucikan manusia, sehingga memungkinkan kita untuk sepenuhnya membebaskan diri kita dari belenggu dosa, ditahirkan, dan mencapai pertobatan sejati. Sekarang Tuhan Yesus telah berinkarnasi kembali. Dia mengungkapkan semua kebenaran untuk menyucikan dan menyelamatkan umat manusia dan melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dengan rumah Tuhan untuk sepenuhnya mencabut akar penyebab dosa-dosa umat manusia, sehingga manusia dapat mencapai pertobatan dan perubahan yang sejati, dan tidak lagi berbuat dosa atau melawan Tuhan. Ini persis menggenapi nubuat Tuhan Yesus "Dan kalau ada orang yang mendengar perkataan-Ku, dan tidak percaya, Aku tidak menghakiminya karena Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkan dunia. Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman" Yohanes 1247-48. Lalu bagaimana Tuhan menggunakan firman untuk melakukan pekerjaan penghakiman untuk menyucikan manusia dan memungkinkan kita untuk mencapai pertobatan sejati? Mari kita baca satu bagian dari firman Tuhan. Tuhan berfirman "Di akhir zaman, Kristus menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan hakikat manusia, dan membedah kata-kata dan perbuatan-perbuatannya. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia harus menaati Tuhan, bagaimana setia kepada Tuhan, bagaimana hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan lain-lain. Firman ini semuanya ditujukan pada hakikat manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan karena manusia merupakan perwujudan Iblis dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan bukannya begitu saja menjelaskan tentang sifat manusia hanya dengan beberapa kata. Dia menyingkapkannya, menanganinya, dan memangkasnya sekian lama. Cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan ini tidak bisa digantikan dengan kata-kata biasa, tetapi dengan kebenaran yang tidak dimiliki oleh manusia sama sekali. Hanya cara-cara seperti ini yang dianggap penghakiman, hanya melalui penghakiman jenis ini manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya untuk tunduk kepada Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan. Tujuan pekerjaan penghakiman agar manusia mengetahui wajah Tuhan yang sejati dan kebenaran tentang pemberontakannya sendiri. Pekerjaan penghakiman memungkinkan manusia untuk mendapatkan banyak pemahaman akan kehendak Tuhan, tujuan pekerjaan Tuhan, dan misteri-misteri yang tidak dapat dipahami manusia. Pekerjaan ini juga memungkinkan manusia untuk mengenali dan mengetahui hakikatnya yang rusak dan akar dari kerusakannya, dan juga mengungkapkan keburukan manusia. Semua hasil ini dicapai melalui pekerjaan penghakiman, karena substansi pekerjaan ini adalah pekerjaan membukakan kebenaran, jalan, dan hidup Tuhan kepada semua orang yang beriman kepada-Nya." Di akhir zaman, Tuhan mengungkapkan kebenaran untuk membuat orang mencapai pertobatan sejati. Firman-Nya mengungkapkan dengan sangat jelas sifat Iblis kita yang menentang dan mengkhianati Tuhan, sikap kita terhadap Tuhan dan terhadap kebenaran, serta pengejaran kita yang salah dalam iman kita kepada Tuhan, dan membedah tindakan dan pikiran kita di kedalaman hati kita. Firman Tuhan ibarat pedang yang bermata dua, menembus hati kita, dan membuat kita mengetahui akar dosa kita dan melihat dengan jelas kebenaran mengenai kerusakan kita, memungkinkan kita untuk mengenali bagaimana sifat dan substansi kita penuh dengan kesombongan dan keangkuhan, keegoisan dan kekejian, kebengkokan dan tipu daya, dan lain-lainnya. Kita tahu dengan jelas persyaratan Tuhan, tetapi kita selalu dikendalikan oleh watak-watak Iblis ini, memberontak terhadap Tuhan dan melawan Tuhan tanpa terkendali, dan tidak dapat mempraktikkan kebenaran, sehingga kita telah menjadi perwujudan Iblis. Dalam menghadapi penghakiman dan hajaran Tuhan, kita telah benar-benar diyakinkan oleh firman Tuhan, kita bersujud di hadapan Tuhan, mulai membenci diri kita sendiri dan mengutuk diri kita sendiri, dan dengan demikian kita memiliki pertobatan sejati. Sementara itu, kita juga merasakan dari lubuk hati kita bahwa firman Tuhan adalah kebenaran, semua itu adalah ekspresi dari watak Tuhan dan siapa Tuhan itu. Kita melihat bahwa watak Tuhan yang benar yang tidak dapat disinggung oleh siapapun, dan bahwa esensi dari kekudusan Tuhan tidak dapat dilanggar oleh siapapun. Dengan demikian, hati yang takut akan Tuhan dikembangkan dalam diri kita, dan kita mulai mencari kebenaran dengan segenap kekuatan kita, dan bertindak sesuai dengan firman Tuhan. Semakin kita memahami kebenaran, semakin kita membedakan sifat Iblis dan watak Iblis yang berakar dalam diri kita sendiri, dan kita juga semakin mengenal Tuhan. Secara bertahap, kita dapat mempraktikkan kebenaran untuk menebus pelanggaran masa lalu kita, dan kemudian watak kita yang rusak dapat disucikan. Lambat laun, kita akan lepas dari ikatan dosa, tidak lagi dikendalikan oleh watak Iblis yang rusak, tidak lagi berbuat jahat atau menentang Tuhan dan kita akan dapat benar-benar menaati Tuhan dan menyembah Tuhan, serta mencapai pertobatan sejati. Dengan demikian, menerima pekerjaan penghakiman Tuhan di akhir zaman adalah satu-satunya jalan bagi kita untuk mencapai pertobatan sejati. Sekarang, pekerjaan penghakiman Tuhan sudah mendekati akhirnya, dan semua jenis bencana terjadi satu demi satu, jadi kita tidak memiliki banyak kesempatan untuk bertobat. Pada saat kritis ini, hanya dengan menerima pekerjaan penghakiman Tuhan di akhir zaman barulah kita dapat lepas dari belenggu dosa dan mencapai pertobatan sejati. Kalau tidak, impian kita untuk memasuki kerajaan surga tidak akan pernah terwujud. Rekomendasi terkait๏ผ Catatan Editor Rekomendasikan kolom "Renungan Harian" untuk menyediakan Anda artikel-artikel saat teduh, bacaan Alkitab, dan konten lainnya untuk memperkaya kehidupan rohani Anda. Jika Anda masih memiliki masalah atau kebingungan dalam kehidupan iman Anda, silakan hubungi kami melalui messenger atau WhatsApp, kami akan membahas dan berkomunikasi dengan Anda. KhotbahMinggu Keenam Paskah Meski iblis membuat seolah-olah firman itu tidak bisa maksimal berperan dalam kehidupan sehari-hari, akan tetapi Roh Kudus terus bekerja dan berkata-kata dalam hati kita sepanjang kita berseru memanggil-Nya (1Yoh. 2:20). Yesus berbicara kepada para murid tentang tujuan-Nya Ia pergi, yakni membawa pesan danNaskah khutbah Jumat kali ini mengajak kepada khalayak untuk mengingat kembali perihal tawadhu. Dengan ini diharapkan kita semua mampu menerapkan sikap tawadhu dalam kehidupan sehari-hari. Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Melatih Diri untuk Rendah Hati". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan dekstop. Semoga bermanfaat! Redaksi Khutbah I ุงูููุญูู ูุฏู ูููููฐูู. ุงูููุญูู ูุฏู ูููููฐูู ุงูููุฐููู ุฃูู ูุฑูููุง ุจูุฃูุฏูุงุกู ุงูุดููุฑูุงุฆูุนู. ุฃูุดูููุฏู ุฃููู ููุง ุงูููฐูู ุฅููููุง ุงูููู ุงูุณููู ูููุนู ุงููุจูุฏูููุนู ููุฃูุดูููุฏู ุฃูููู ุณููููุฏูููุง ููุญูุจูููุจูููุง ู ูุญูู ููุฏูุง ุนูุจูุฏููู ููุฑูุณููููููู ุงูุตููู ูุนู. ุงูููููฐููู ูู ุตูููู ููุณููููู ู ููุจูุงุฑููู ุนูููฐู ุณููููุฏูููุง ู ูุญูู ููุฏู ููุนูููฐู ุงูฐูููู ููุฃูุตูุญูุงุจููู ุฃูุฌูู ูุนููููู. ุฃูู ููุง ุจูุนูุฏูุ ููููุง ุฃููููููุง ุงููุญูุงุถูุฑููููู. ุงูุชูููููุง ุงูููู ุญูููู ุชูููุงุชููู ููููุง ุชูู ูููุชูููู ุฅููููุง ููุฃูููุชูู ู ู ูุณูููู ููููู. ููุงูู ุงูููู ุชูุนูุงููู ููู ุงููููุฑูุงูฐูู ุงููุนูุธูููู ู. ุฃูุนูููุฐู ุจูุงูููู ู ููู ุงูุดููููุทูุงูู ุงูุฑููุฌูููู ู ุจูุณูู ู ุงูููู ุงูุฑููุญูู ูฐูู ุงูุฑููุญูููู ูุ ููุนูุจูุงุฏู ุงูุฑููุญูู ูฐูู ุงูููุฐููููู ููู ูุดููููู ุนูููู ุงููุงูุฑูุถู ููููููุง ูููุงูุฐูุง ุฎูุงุทูุจูููู ู ุงููุฌูฐูููููููู ููุงููููุง ุณูููฐู ูุง Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt Di hari yang istimewa ini, marilah kita meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt. Karena, orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa kepada-Nya. Salah satu bentuk ketakwaan itu adalah tawadhu atau sikap rendah hati. Tawadhu berarti menempatkan kita lebih rendah daripada mereka semua. Hal ini guna mengubur sifat sombong yang kerap kali bergelora dalam diri kita. Tawadhu penting kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hubungan kepada Allah swt maupun kepada seluruh makhluk ciptaan-Nya, meliputi manusia, hewan, tetumbuhan, dan sebagainya. Lawan dari tawadhu adalah sombong. Sombong adalah pangkal berbagai macam sifat tercela lainnya. Kita tentu hafal betul kisah Iblis yang menolak bersujud dalam rangka menghormati Nabi Adam as. Itu tidak lain karena kesombongan makhluk terlaknat tersebut. Pasalnya, Iblis merasa lebih baik karena diciptakan dari api, sedangkan Nabi Adam as diciptakan dari tanah. Imam al-Ghazali dalam kitabnya, Bidayatul Hidayah, menegaskan bahwa merasa lebih baik dari makhluk lain adalah bentuk kesombongan. Karenanya, kita harus meyakini bahwa sesungguhnya yang terbaik di sisi Allah swt itu adanya di akhirat kelak. Hal demikian tentu saja tidak berada dalam jangkauan kita sebagai manusia biasa. Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt Kita harus memiliki keyakinan bahwa orang lain itu lebih baik dari kita. Jika dalam pandangan mata terlihat buruk, kita tidak dapat menganggap keseluruhannya demikian. Setiap manusia pasti memiliki sisi yang baik. Imam al-Ghazali memberikan tips bagaimana kita menggunakan kacamata tawadhu dalam melihat siapa saja, anak kecil, orang tua, orang bodoh, atau kafir sekalipun. Anak kecil tentu belum dihukumi taklif sehingga tidak bermaksiat kepada Allah swt, sedangkan hari-hari kita tidak pernah lepas dari bermaksiat kepada-Nya. Dengan begitu, kita tidak perlu ragu untuk mengakui bahwa anak kecil itu lebih baik dari diri kita. Orang yang lebih tua dari kita seyogianya dipandang lebih baik dari kita. Sebab, mereka lebih dahulu daripada kita dalam beribadah kepada Allah swt. Karenanya, tak ada halangan lagi untuk meyakini bahwa mereka lebih baik daripada kita. Sekalipun ada orang yang tampak, mohon maaf, bodoh, kita juga harus meyakini kebaikan mereka. Sebab, jika pun mereka melakukan maksiat, tentu itu didasari atas ketidaktahuannya, sedangkan kita tetap bermaksiat, meskipun kita tahu bahwa hal tersebut salah dan dilarang Allah swt. Bahkan, terhadap orang kafir pun kita tidak boleh merasa lebih baik. Sebab, mungkin saja di suatu saat nanti, atau mungkin di akhir hayatnya kelak, ia mengucapkan syahadat dan wafat dalam membawa keislaman dan keimanan. Hal demikian bukanlah hal yang mustahil dan memang banyak terjadi. Dengan keyakinan demikian, perasaan tidak lebih baik dari orang lain, maka kita akan berusaha untuk terus memperbaiki diri, berintrospeksi, mencari kesalahan diri agar tidak lagi mengulanginya di kemudian hari dan menggantinya dengan sikap dan laku yang baik. Kita juga tidak mencari-cari kesalahan orang lain, tetapi justru mencari dan menemukan kebaikannya untuk kita tiru, kita teladani sebaik mungkin sehingga kita bukan saja terhindari dari laku buruk, tetapi justru melampaui hal tersebut, yakni dengan berlaku baik. Oleh karena itu, jamaah Jumat sekalian, penting bagi kita untuk menerapkan sikap tawadhu dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, orang tawadhu adalah hamba Allah swt yang utama. Hal ini ditegaskan Allah swt dalam Al-Qurโan Surat Al-Furqan ayat 63. ููุนูุจูุงุฏู ุงูุฑููุญูู ูฐูู ุงูููุฐููููู ููู ูุดููููู ุนูููู ุงููุงูุฑูุถู ููููููุง ูููุงูุฐูุง ุฎูุงุทูุจูููู ู ุงููุฌูฐูููููููู ููุงููููุง ุณูููฐู ูุง Artinya Adapun hamba-hamba utama Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka dengan kata-kata yang menghina, mereka mengucapkan โsalamโ. Imam Abu Ishaq Ats-Tsaโlabi dalam kitabnya, Al-Kasyfu wal Bayan fi Tafsiril Qurโan, menjelaskan bahwa hamba yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah hamba utama, yakni orang yang tawadhu, rendah hati. Bahkan, jika ada orang yang mengkhutbahiโ, menasihati dengan kata-kata yang justru tidak membuatnya nyaman, orang tersebut tetap menjawabnya dengan doa keselamatan. Dalam tafsir lain, Ibnu Hayyan mengatakan bahwa hamba utama itu menjawab dengan perkataan yang menyelamatkannya dari dosa. Meskipun diperlakukan dengan tidak baik, sikap tawadhu menghindarkan kita dari dosa-dosa berupa laku buruk yang serupa atau bahkan lebih sebagai balasan kepadanya. Kita justru akan menjawab perlakuan itu dengan kebalikannya, yaitu dengan mendoakan keselamatan, tetap menjaga etika dan akhlak kita, baik secara perbuatan ataupun perkataan, sebagaimana disebutkan oleh Imam Abul Qasim al-Qusyairi dalam kitab tafsirnya, Lathaiful Isyarat. Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt Nabi Muhammad saw bersabda sebagaimana dicantumkan Imam Jalaluddin al-Suyuthi dalam kitab Lubabul Hadits ุงูุชููููุงุถูุนู ู ููู ุฃูุฎูููุงูู ุงููุฃูููุจูููุงุกู ููุงูุชููููุจููุฑู ู ููู ุฃูุฎูููุงูู ุงูููููููุงุฑู ููุงููููุฑูุงุนูููุฉู Artinya Tawadhu merupakan bagian dari akhlaknya para Nabi, sedangkan sombong adalah akhlaknya orang-orang kafir dan para firaun. Oleh karena itu, dengan kita bertawadhu, sesungguhnya kita tengah menjalankan salah satu akhlaknya para Nabi. Dan semoga, kita dapat senantiasa menjalankan sikap demikian ini. Meskipun mungkin akan sulit diterapkan karena beragam hal, mulai merasa diri pintar karena berprestasi, merasa lebih dekat dengan Allah karena selalu berjamaah di masjid, misalnya, dan sebagainya, tawadhu haruslah kita latih. Sedikit demi sedikit, insyaallah, kita akan terbiasa bersikap demikian. ุจูุงุฑููู ุงูููู ูููู ููููููู ู ููู ุงููููุฑูุงูฐูู ุงููุนูุธูููู ู ููููููุนููููู ูุฅููููุงููู ู ุจูู ูุง ูููููู ู ููู ุงููุงูฐููุงุชู ููุงูุฐููููุฑู ุงููุญูููููู ู ููุชูููุจูููู ู ูููููู ููู ูููููู ู ุชูููุงููุชููู ุฅูููููู ูููู ุงูุณููู ูููุนู ุงููุนูููููู ู. ููุฃูุณูุชูุบูููุฑู ุงูููู ุงููุนูุธูููู ู ูููู ููููููู ู ููููุณูุงุฆูุฑู ุงููู ูุณูููู ููููู ููุงููู ูุณูููู ูุงุชู ููููุง ููููุฒู ุงููู ูุณูุชูุบูููุฑููููู ููููุง ููุฌูุงุฉู ุงูุชููุงุฆูุจููููู Khutbah II ุงูููุญูู ูุฏู ูููููฐูู ุงูููุฐููู ุฃูููุนูู ูููุง ุจูููุนูู ูุฉู ุงููุฅูููู ูุงูู ููุงููุฅูุณูููุงู ู. ููุงูุตููููุงุฉู ููุงูุณููููุงู ู ุนูููฐู ุณููููุฏูููุง ู ูุญูู ููุฏู ุฎูููุฑู ุงููุฃูููุงู ู. ููุนูููฐู ุงูฐูููู ููุฃูุตูุญูุงุจููู ุงููููุฑูุงู ู. ุฃูุดูููุฏู ุฃููู ููุง ุฅูููฐูู ุฅููููุง ุงูููู ุงููู ููููู ุงููููุฏููููุณู ุงูุณููููุงู ู ููุฃูุดูููุฏู ุฃูููู ุณููููุฏูููุง ููุญูุจูููุจูููุง ู ูุญูู ููุฏูุง ุนูุจูุฏููู ููุฑูุณููููููู ุตูุงุญูุจู ุงูุดููุฑููู ููุงููุงูุญูุชูุฑูุงู ู. ุฃูู ููุง ุจูุนูุฏู. ููููุงุฃููููููุง ุงููููุงุณู ุฃูููุตูููููู ู ููููููุณููู ุจูุชูููููู ุงูููู ููููุฏู ููุงุฒู ุงููู ูุชูููููููู. ููููุงูู ุงูููู ุชูุนูุงููู ุฅูููู ุงูููู ูู ู ูููุงุฆูููุชููู ููุตูููููููู ุนูููู ุงููููุจูููู ููฐุฃููููููุง ุงูููุฐููููู ุงูฐู ูููููุง ุตููููููุง ุนููููููู ูู ุณููููู ูููุง ุชูุณูููููู ูุง. ุงูููููฐููู ูู ุตูููู ููุณููููู ู ุนูููฐู ุณููููุฏูููุง ู ูุญูู ููุฏู ูู ุนูููฐู ุงูฐูู ุณููููุฏูููุง ู ูุญูู ููุฏู ููู ูุง ุตููููููุชู ุนูููฐู ุณููููุฏูููุง ุฅูุจูุฑูุงููููู ู ููุจูุงุฑููู ุนูููฐู ุณููููุฏูููุง ู ูุญูู ููุฏู ููุนูููฐู ุงูฐูู ุณููููุฏูููุง ู ูุญูู ููุฏู ููู ูุง ุจูุงุฑูููุชู ุนูููฐู ุณููููุฏูููุง ุฅูุจูุฑูุงููููู ู ููุนูููฐู ุงูฐูู ุณููููุฏูููุงุฅูุจูุฑูุงููููู ู ููู ุงููุนูุงููู ููููู ุฅูููููู ุญูู ูููุฏู ู ูุฌูููุฏู. ุงูููููฐููู ูู ููุงุฑูุถู ุนููู ุงููุฎูููููุงุกู ุงูุฑููุงุดูุฏููููู. ููุนููู ุฃูุตูุญูุงุจู ููุจูููููู ุฃูุฌูู ูุนููููู. ููุงูุชููุงุจูุนูุจููู ููุชูุงุจูุนู ุงูุชููุงุจูุนููููู ูู ุชูุงุจูุนูููู ู ุฅูููฐู ููููู ู ุงูุฏูููููู. ุงูููููฐููู ูู ุงุบูููุฑู ููููู ูุณูููู ููููู ููุงููู ูุณูููู ูุงุชู ููุงููู ูุคูู ููููููู ููุงููู ูุคูู ูููุงุชู. ุงูููููฐููู ูู ุงุฏูููุนู ุนููููุง ุงููุบูููุงุกู ููุงููููุจูุงุกู ููุงูุทููุงุนููููู ููุงููุฃูู ูุฑูุงุถู ููุงููููุชููู ู ูุง ููุง ููุฏูููุนููู ุบูููุฑููู ุนููู ุจูููุฏูููุง ููฐุฐูุง ุฅูููุฏูููููููุณููููุง ุฎูุงุตููุฉู ููุนููู ุณูุงุฆูุฑู ุจูููุงุฏู ุงููู ูุณูููู ููููู ุนูุงู ููุฉู ููุง ุฑูุจูู ุงููุนูุงููู ููููู. ุฑูุจููููุง ุงูฐุชูููุง ููู ุงูุฏููููููุง ุญูุณูููุฉู ูู ููู ุงููุงูฐุฎูุฑูุฉู ุญูุณูููุฉู ูู ููููุง ุนูุฐูุงุจู ุงููููุงุฑู. ุนูุจูุงุฏู ุงูููู ุงูููู ุงูููู ููุฃูู ูุฑู ุจูุงููุนูุฏููู ููุงููุงูุญูุณูุงูู ููููููููู ุนููู ุงููููุญูุดูุงุกู ููุงููู ูููููุฑู. ููุนูุธูููู ู ููุนููููููู ู ุชูุฐููููุฑููููู. ููุงุฐูููุฑููุง ุงูููู ุงููุนูุธูููู ู ููุฐูููุฑูููู ู. ูู ุงุดูููุฑููููู ุนูููฐู ููุนูู ููู ููุฒูุฏูููู ู. ููููุฐูููุฑู ุงูููู ุงูููุจูุฑู Syakir NF, alumnus Pondok Buntet Pesantren Cirebon Baca naskah khutbah lainnya Khutbah Jumat Adab dan Keutamaan Dzikir Khutbah Jumat Hindarkan Diri dari Menggunjing di Medsos! Khutbah Jumat Rezeki, antara Kualitas dan Kuantitas
8fkmZ.