yangbaik dan hasil yang baik pula. Sikap-sikap ilmiah meliputi: a. Obyektif terhadap fakta. Obyektif artinya menyatakan segala sesuatu tidak dicampuri oleh perasaan senang atau tidak senang. Contoh: Seorang peneliti menemukan bukti pengukuran volume benda 0,0034 m3, maka ia harus mengatakan juga 0,0034m3, padahal seharusnya 0,005m3. b.
Berikutini merupakan sikap ilmiah yang perlu dikembangkan oleh seorang peneliti, kecuali . A. Teliti B. Rasa ingin tahu tinggi C. Jujur D. Tekun E. Subjektif Soal 27 Langkah dalam metode ilmiah yang dilakukan setelah pembuatan hipotesis adalah . A. Pengumpulan data B. Pengujian dengan eksperimen C. Penulisan landasan teori D. Penarikan kesimpulanContoh sikap ilmiah yang harus dimiliki para ilmuwan Tanpa ada rasa pamrih artinya suatu sikap yang diarahkan untuk mencapai pengetahuan ilmiah yang objektif dengan menghilangkan pamrih atau kesenangan pribadi. Contoh Dalam membuat suatu karya ilmiah haruslah didasari dengan niatan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan agar menjadi bermanfaat. Selagi ilmuwan memang mampu untuk terus berkarya dengan karya ilmiah maka harus terus dilakukan untuk kemajuan ilmu pengetahuan bukan hanya untuk mencari uang, jabatan atau pujian dari karya tersebut. Sekalipun karya ilmiah yang telah dibuat sukses, maka harus tetap menjadi sosok yang rendah hati sehingga tetap berusaha untuk terus berprestasi melalui karya ilmiah. Sehingga ketika ilmuwan telah berhasil dari suatu penelitian, maka hal tersebut harus ditujukan untuk masyarakat bukan hanya untuk dirinya sendiri, agar hasil dari penelitian tersebut dapat menjadi bermanfaat. Bersikap selektif yaitu sikap yang tujuannya agar para ilmuwan mampu mengadakan pemilihan terhadap segala sesuatu yang dihadapi. Contoh Penelitian yang dilakukan para ilmuwan haruslah bisa selektif, menyeleksi atau memilih mana yang bisa digunakan untuk proses penelitian. Ilmuwan tidak boleh memilih orang yang masih hidup dan diteliti otaknya atau organ tubuhnya dengan membedah atau merusak organ tubuhnya, sehingga tidak manusiawi. Yang bisa diteliti otak atau organ tubuhnya tentu manusia yang sudah meninggal dunia. Selanjutnya adalah penelitian kandungan lemak pada ayam. Sehingga, harus bersikap selektif dalam memilih ayam mana yang baik dan masih sehat untuk diteliti kandungan lemaknya. Karena jika ayam tersebut sakit, maka hasil penelitian dapat pula berubah dan menjadi berbeda dari yang diharapkan. Oleh karenanya, selektif ini sangatlah penting dalam sikap ilmiah para ilmuwan. Adanya rasa percaya yang layak baik terhadap kenyataan maupun terhadap alat-alat indera serta budi mind. Contoh Ilmuwan dalam membuat suatu karya ilmiah, riset atau penelitian haruslah melihat kenyataan yang ada, ketika hasil yang diharapkan tidak sesuai, ketika objek penelitian yang ada tidak cocok, maka tetap harus melihat kenyataan yang ada kemudian memperbaiki apa yang salah. Dalam melakukan penelitian, ilmuwan harus tetap melihat realita, fakta, kelogisan dari penelitian yang sedang dilakukan. Ilmuwan tidak boleh mengada-ada mengenai penelitian tersebut, ilmuwan harus memiliki kepercayaan yang pasti terhadap penelitian dan hasil penelitian yang akan dibuatnya. Ilmuwan juga harus tetap percaya kepada dirinya bahwa penelitian tersebut dapat dilaksanakan sekalipun kenyataan dari objek penelitian sangat rumit dimengerti, harus tetap berusaha untuk memperbaiki apa yang kurang. Adanya sikap yang berdasarkan pada suatu kepercayaan belief dan dengan merasa pasti conviction bahwa setiap pendapat atau teori yang terdahulu telah mencapai kepastian. Contoh Seseorang yang menulis karya ilmiah harus yakin dengan apa yang ia tulis. Berdasarkan sifat-sifat penulis karya ilmiah yang lainnya, sifat ini juga memiliki hubungan. Seorang penulis ilmiah harus menulis berdasarkan realita atau kenyataan yang ada. Ilmuwan juga harus melakukan penelitian agar apa yang ditulisnya sesuai dengan yang diharapkan. Sekalipun merasa ragu pun harus tetap tekun untuk diulang-ulang lagi. Untuk memenuhi sifat ini sendiri akan tercapai bila sudah memenuhi syarat-syarat sikap ilmiah seorang ilmuwan lainnya. Maka, setelah itu dapat dikatakan sebuah karya tulis ilmiah berhasil. Adanya suatu kegiatan rutin bahwa seseorang ilmuwan harus selalu tidak puas terhadap penelitian yang telah dilakukan, sehingga selalu ada dorongan untuk riset dan riset sebagai kehidupan yang menonjol dalam hidupnya. Contoh Saat ilmuwan telah menjadi seorang guru besar yang sangat dihormati dan disanjung oleh masyarakat kebanyakan, maka ilmuwan tersebut harus tetap menjadi rendah hati dan tidak merasa cepat puas. Bukan berarti setelah menjadi guru besar maka ilmuwan tersebut berhenti untuk melakukan penelitian dan membuat karya ilmiah karena merasa sudah berada di puncaknya. Justru, ketika penelitian ilmuwan satu persatu mengalami kesuksesan maka harus terus dilanjutkan dan terus dikembangkan. Ilmuwan harus menaruh prinsip pada dirinya untuk tidak puas dengan keberhasilan yang ada, melainkan harus memiliki motivasi yang kuat untuk terus terdorong melakukan riset dan riset. Seorang ilmuwan harus memiliki sikap etis akhlak yang selalu berkehendak untuk mengembangkan ilmu untuk kemajuan ilmu dan untuk kebahagiaan manusia, lebih khusus untuk perkembangan bangsa dan negara. Contoh Ketika ilmuwan sedang melakukan penelitian terhadap masyarakat di suatu desa di pedalaman maka ia harus memiliki etika yang baik dengan menghargai adat istiadat yang ada disana. Selain itu, sekalipun sulit untuk bisa berkomunikasi dengan masyarakat di pedalaman tersebut maka ilmuwan tersebut harus tetap berjuang untuk penelitiannya demi perkembangan ilmu pengetahuan yang ada misalnya tentang budaya yang ada di Indonesia. Dalam melakukan penelitian, tetap harus menghargai apa-apa yang menjadi batasan dan tidak boleh dilanggar. Ini artinya, seorang ilmuwan tanpa sikap etis maka bukanlah ilmuwan yang sesungguhnya karena seorang ilmuwan pun adalah makhluk sosial yang harus menghargai sesamanya. Terbantu dengan blog ini? Atau memiliki pertanyaan seputar makalah pendidikan lainnya? Anda dapat membantu blog ini dengan memberikan like dan comment di bawah ini yaa😉 9 Sikap Ilmiah Seorang Ilmuwan dalam Biology Science yang dimaksud adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang peneliti. Untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula, peneliti harus memiliki sifat-sifat berikut ini. 9 Sikap Ilmiah Seorang Ilmuwan dalam Ilmu Biologi 1. Mampu Membedakan Fakta dan Opini Fakta adalah suatu kenyataan yang disertai bukti-bukti ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sedangkan opini adalah pendapat pribadi dari seseorang yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya sehingga di dalam melakukan studi kepustakaan, seorang peneliti hendaknya mampu membedakan antara fakta dan opini agar hasil penelitiannya tepat dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 2. Berani dan Santun dalam Mengajukan Pertanyaan Peneliti yang baik selalu mengedepankan sifat rendah hati ketika berada dalam satu ruang dengan orang lain. Begitu juga pada saat bertanya, berargumentasi, atau mempertahankan hasil penelitiannya akan senantiasa menjunjung tinggi sopan santun dan menghindari perdebatan secara emosi. Kepala tetap dingin, tetapi tetap berani mempertahankan kebenaran yang diyakininya karena yakin bahwa pendapatnya sudah dilengkapi dengan fakta yang jelas sumbernya. Baca juga Glosarium Biologi [Kamus Biologi Lengkap] 3. Mengembangkan Keingintahuan Peneliti yang baik senantiasa haus menuntut ilmu, ia selalu berusaha memperluas pengetahuan dan wawasannya, tidak ingin ketinggalan informasi di segala bidang, dan selalu berusaha mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin hari semakin canggih dan modern. 4. Kepedulian Terhadap Lingkungan Dalam melakukan penelitian, peneliti yang baik senantiasa peduli terhadap lingkungannya dan selalu berusaha agar penelitian yang dilakukannya membawa dampak yang positif bagi lingkungan dan bukan sebaliknya, yaitu justru merusak lingkungan. Semua usaha dilakukan untuk melestarikan lingkungan agar bermanfaat bagi generasi selanjutnya. 5. Berpendapat Secara Ilmiah dan Kritis Pendapat seorang peneliti yang baik selalu bersifat ilmiah dan tidak mengada-ada tanpa bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Di samping itu, peneliti juga harus kritis terhadap permasalahan yang terjadi dan berkembang di sekitarnya. 6. Berani Mengusulkan Perbaikan atas Suatu Kondisi Peneliti yang baik senantiasa berani dan bertanggung jawab terhadap konsekuensi yang harus dihadapinya jika sudah mengusulkan sesuatu. Usulan tersebut selalu diembannya dengan baik dan dilaksanakan semaksimal mungkin, kemudian diwujudkannya dalam bentuk nyata sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh orang lain. 7. Bekerja Sama Dalam kehidupan sehari-hari, peneliti yang baik mampu bekerja sama dengan orang lain dan tidak individualis atau mementingkan diri sendiri. Ia meyakini bahwa dirinya tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain sehingga keberadaannya senantiasa diharapkan oleh orang lain. 8. Jujur Terhadap Fakta Peneliti yang baik harus jujur terhadap fakta dan tidak boleh memanipulasi fakta demi kepentingan penelitiannya karena penelitian yang baik harus berlandaskan pada studi kepustakaan yang benar agar kelak jika orang lain melakukan penelitian yang sama, didapatkan hasil yang sama pula. Apa pun fakta yang diperolehnya, ia harus yakin bahwa itulah yang sebenarnya. Baca juga Cara Kerja Mata Manusia dan Bagian-bagiannya 9. Tekun Sebuah penelitian kadang kala memerlukan waktu yang pendek untuk menghasilkan sebuah teori, tetapi kadang kala memerlukan waktu yang sangat lama, bahkan bertahun-tahun. Seorang peneliti yang baik harus tekun dalam penelitian yang dilakukannya, tidak boleh malas, mudah jenuh, dan ceroboh, juga harus rajin, bersemangat, serta tidak mudah putus asa. Dengan demikian, ia akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Setidaknya, itulah 9 Sikap Ilmiah dalam Biologi Science. Semoga bermanfaat, salam. M. Sahil Luqman Jenisjenis karangan non ilmiah ini juga dibagi menjadi, sebagai berikut : Dongeng; Novel; Cerpen; Roman; Ciri-ciri Karangan Non Ilmiah. Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Penulis karangan ilmiah sepatutnya memiliki sikap-sikap ilmiah agar karyanya dapat dipertanggungjawabkan, baik kepada masyarakat maupun kepada diri sendiri. Untuk itu penulis karangan ilmiah seharusnya memahami dan merealisasikan sikap-sikap ilmiahnya sehingga dia dan karyanya menjadi semakin yang berjiwa ilmiah adalah orang yang memiliki tujuh macam sikap ilmiah. Ketujuh macam sikap ilmiah tersebut adalah sikap ingin tahu, kritis, terbuka, objektif, rela menghargai karya orang lain, berani mempertahankan kebenaran dan menjangkau ke ketujuh sikap tersebut adalah sebagai berikut1. Sikap ingin tahu diwujudkan dengan selalu bertanya-tanya tentang berbagai hal. Mengapa demikian? Apa saja unsur-unsurnya? Bagaimana kalau diganti dengan komponen yang lain? Dan Sikap kritis direalisasikan dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya, baik dengan jalan bertanya kepada siapa saja yang diperkirakan mengetahui masalah maupun dengan membaca sebelum menentukan pendapat untuk ditulis. 3. Sikap terbuka dinyatakan dengan selalu bersedia mendengarkan keterangan dan argumentasi orang lain. 4. Sikap objektif diperlihatkan dengan cara menyatakan apa adanya, tanpa dibarengi perasaan Sikap rela menghargai karya orang lain diwujudkan dengan mengutip dan menyatakan terima kasih atas karangan orang lain, dan menganggapnya sebagai karya yang orisinal milik Sikap berani mempertahankan kebenaran diwujudkan dengan membela fakta atas hasil Sikap menjangkau ke depan dibuktikan dengan sikap futuristic, yaitu berpandangan jauh, mampu membuat hipotesis dan membuktikannya dan bahkan mampu menyusun suatu teori sikap-sikap yang perlu dipahami dan diwujudkan apabila kita ingin menjadi penulis karangan ilmiah. Semoga tulisan kecil dan sederhana ini bermanfaat bagi damai penuh cinta.***Solo, Sabtu, 16 Agustus 2014Suko Lihat Pendidikan Selengkapnya
Q Uraian berikut ini merupakan sikap ilmiah seorang ilmuwan, kecuali answer choices Berpendapat secara ilmiah dan kritis Berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi Jujur terhadap fakta Subjektif Question 4 60 seconds Q. Atom-atom yang merupakan isotope adalah answer choices P dan Q P dan R P dan S Q dan R Question 5
Halo Albizia! Kakak bantu jawab ya. Jawaban yang tepat adalah penelitian untuk kepentingan sendiri. Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Sikap-sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh peneliti, antara lain sebagai berikut. 1 Peka dan kritis terhadap fenomena atau kejadian di alam. 2. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. 3. Bersikap terbuka terhadap argumen dan pendapat orang lain 4. Jujur terhadap fakta dan objektif terhadap hasil penelitian yang dilakukan. 5. Disiplin, teliti, tekun, dan tidak mudah putus asa ketika melakukan penelitian. 6. Optimis terhadap keberhasilan penelitian. 7. Bersikap hormat terhadap peneliti lain atau pun orang lain. 8. Menghargai hasil penelitian dan penemuan orang lain. 9. Peka dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Semoga bisa membantu.oBwzpzn.